Tidur Siang

Tidur Siang Bisa Picu Berat Badan Naik? Ini Faktanya

Tidur Siang Bisa Picu Berat Badan Naik? Ini Faktanya
Tidur Siang Bisa Picu Berat Badan Naik? Ini Faktanya

JAKARTA - Tidur siang sering dipandang sebagai cara sederhana untuk mengusir lelah di tengah aktivitas harian. Banyak orang merasa tubuh kembali segar dan pikiran lebih fokus setelah memejamkan mata sejenak di siang hari. Namun, di balik manfaat tersebut, muncul kekhawatiran bahwa tidur siang justru bisa berdampak pada kenaikan berat badan.

Pertanyaan ini kerap muncul, terutama bagi mereka yang menjadikan tidur siang sebagai rutinitas. Apakah benar kebiasaan ini bisa memicu penambahan berat badan, atau justru aman jika dilakukan dengan cara yang tepat? Sejumlah penelitian mencoba mengurai hubungan antara tidur siang, metabolisme tubuh, dan risiko obesitas. Dilansir dari Medical News Today, jawabannya tidak sesederhana ya atau tidak.

Tidur Siang dalam Budaya dan Kebiasaan Sehari-hari

Tidur siang bukanlah kebiasaan baru. Di banyak negara, terutama kawasan Mediterania, tidur siang atau siesta sudah menjadi bagian dari budaya hidup. Siesta dipandang sebagai waktu alami untuk memulihkan stamina setelah beraktivitas sejak pagi hari, terutama di daerah dengan cuaca panas.

Dalam konteks tersebut, tidur siang sering dikaitkan dengan manfaat kesehatan, seperti mengurangi kelelahan, meningkatkan konsentrasi, dan membantu suasana hati. Namun, ketika kebiasaan ini diteliti lebih jauh secara ilmiah, para peneliti mulai menemukan adanya perbedaan dampak tidur siang berdasarkan durasinya.

Sejumlah studi menunjukkan bahwa tidur siang yang terlalu lama dapat memengaruhi ritme metabolisme tubuh. Inilah yang kemudian memunculkan dugaan bahwa tidur siang berlebihan berpotensi berkaitan dengan peningkatan berat badan dan gangguan kesehatan metabolik.

Temuan Penelitian tentang Tidur Siang dan Obesitas

Salah satu penelitian yang banyak dibahas dipublikasikan dalam jurnal Obesity. Studi ini dilakukan oleh tim peneliti dari Brigham and Women’s Hospital di Boston. Penelitian tersebut secara khusus menyoroti hubungan antara durasi tidur siang dengan risiko obesitas dan sindrom metabolik.

Dalam penelitian ini, para peneliti menganalisis data lebih dari 3.000 orang dewasa dari populasi Mediterania. Populasi ini dipilih karena tidur siang merupakan kebiasaan yang umum dan sudah mengakar dalam kehidupan sehari-hari masyarakatnya. Penelitian tersebut menilai hubungan antara siesta dengan indeks massa tubuh, tekanan darah, serta indikator kesehatan metabolik lainnya.

Hasilnya menunjukkan bahwa individu yang tidur siang selama 30 menit atau lebih cenderung memiliki indeks massa tubuh yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak tidur siang. Selain itu, kelompok ini juga lebih sering mengalami tekanan darah yang lebih tinggi dan kondisi lain yang berkaitan dengan risiko penyakit jantung serta diabetes.

Temuan ini memperkuat dugaan bahwa durasi tidur siang yang terlalu panjang dapat berdampak kurang baik pada kesehatan metabolik, terutama jika tidak diimbangi dengan pola hidup sehat.

Perbedaan Dampak Berdasarkan Durasi Tidur

Menariknya, penelitian tersebut juga menemukan bahwa tidak semua tidur siang memberikan dampak negatif. Tidur siang dengan durasi singkat justru menunjukkan hasil yang berbeda. Mereka yang tidur siang dalam waktu singkat cenderung memiliki tekanan darah sistolik yang lebih rendah.

Hal ini menunjukkan bahwa durasi tidur siang menjadi faktor kunci dalam menentukan dampaknya terhadap kesehatan. Tidur siang singkat dinilai lebih aman dan bahkan bisa memberikan manfaat tambahan, seperti meningkatkan kewaspadaan dan membantu pemulihan energi tanpa mengganggu metabolisme tubuh.

Para peneliti menekankan bahwa tidur siang singkat tidak berkaitan dengan peningkatan risiko obesitas. Sebaliknya, tidur siang yang terlalu lama berpotensi mengganggu ritme tidur malam dan keseimbangan hormon yang berperan dalam pengaturan nafsu makan dan berat badan.

Pandangan Ahli tentang Kebiasaan Tidur Siang

Penulis senior studi tersebut, Marta Garaulet, menegaskan bahwa tidur siang tidak bisa disamaratakan. “Lamanya tidur, posisi tidur, dan faktor lain dapat memengaruhi dampak kesehatan dari tidur siang,” kata Garaulet.

Pernyataan ini menegaskan bahwa tidur siang bukanlah kebiasaan yang sepenuhnya buruk atau sepenuhnya baik. Dampaknya sangat bergantung pada bagaimana kebiasaan tersebut dilakukan. Tidur siang singkat, dilakukan pada waktu yang tepat, dan tidak mengganggu tidur malam cenderung lebih aman bagi kesehatan.

Sebaliknya, tidur siang terlalu lama bisa membuat seseorang merasa lebih lesu, mengganggu jam tidur malam, dan pada akhirnya berdampak pada metabolisme tubuh. Kondisi inilah yang berpotensi berkontribusi pada kenaikan berat badan jika berlangsung terus-menerus.

Dengan demikian, jawaban atas pertanyaan apakah tidur siang bisa menambah berat badan sangat bergantung pada durasinya. Tidur siang lebih dari 30 menit cenderung berkaitan dengan indeks massa tubuh yang lebih tinggi dan risiko gangguan metabolik. 

Sementara itu, tidur siang singkat dapat memberikan manfaat tanpa meningkatkan risiko obesitas, asalkan tetap diimbangi dengan pola makan seimbang, aktivitas fisik yang cukup, dan tidur malam yang berkualitas.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index