bbm

Pertamina Gunakan Air Tractor untuk Kirimkan BBM ke Aceh

Pertamina Gunakan Air Tractor untuk Kirimkan BBM ke Aceh
Pertamina Gunakan Air Tractor untuk Kirimkan BBM ke Aceh

JAKARTA - Upaya pemulihan pasokan energi di wilayah terdampak bencana menjadi tantangan besar ketika akses darat belum sepenuhnya pulih. Kondisi ini dirasakan masyarakat Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah, Aceh, yang masih bergulat dengan keterbatasan distribusi logistik pascaperistiwa alam. 

Di tengah situasi tersebut, kehadiran Bahan Bakar Minyak menjadi kebutuhan krusial, tidak hanya untuk aktivitas warga, tetapi juga untuk mendukung operasional penanganan darurat di lapangan.

Pertamina Patra Niaga mengambil langkah tak biasa demi memastikan pasokan energi tetap tersedia. Distribusi BBM tidak hanya mengandalkan jalur darat, tetapi juga memanfaatkan jalur udara dengan menggunakan pesawat Air Tractor. Skema ini dipilih sebagai solusi cepat dan adaptif agar kebutuhan energi di wilayah terdampak tetap terpenuhi, meskipun infrastruktur belum sepenuhnya pulih.

Langkah ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam menjaga ketahanan energi nasional, khususnya di daerah yang mengalami gangguan distribusi akibat bencana. Dengan pendekatan bertahap dan mempertimbangkan kondisi cuaca serta medan, Pertamina berupaya memastikan setiap liter BBM sampai ke lokasi yang membutuhkan.

Distribusi Darurat Menyesuaikan Kondisi Lapangan

Pertamina Patra Niaga terus mempercepat pemulihan pasokan BBM ke Kabupaten Bener Meriah melalui berbagai skema distribusi darurat. Pemanfaatan pesawat Air Tractor menjadi salah satu strategi utama untuk menjangkau wilayah yang akses jalannya masih terbatas akibat bencana.

Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara, Fahrougi Andriani Sumampouw, menjelaskan bahwa penyaluran BBM dilakukan secara bertahap dan fleksibel, menyesuaikan kondisi lapangan yang dinamis.

"Distribusi BBM ke wilayah Bener Meriah saat ini dilakukan melalui jalur udara menggunakan pesawat Air Tractor setiap hari, selama kondisi cuaca memungkinkan. Skema ini kami jalankan sejak 13 Desember 2025 untuk memastikan kebutuhan energi masyarakat dan operasional penanganan bencana tetap terpenuhi hingga situasi benar-benar membaik," jelas Fahrougi.

Melalui jalur udara, BBM dapat segera tiba di wilayah yang sebelumnya sulit dijangkau kendaraan darat. Langkah ini dinilai efektif untuk menjaga kelangsungan aktivitas penting, terutama yang berkaitan dengan penanganan bencana dan layanan publik.

Penyaluran Mulai Menjangkau SPBU Setempat

Seiring dengan berangsur pulihnya akses distribusi, penyaluran BBM kini mulai diarahkan ke SPBU setempat. Sebelumnya, pasokan BBM lebih difokuskan untuk mendukung operasional alat berat serta kebutuhan darurat lainnya di wilayah terdampak bencana.

Fahrougi menambahkan bahwa realisasi penyaluran ke SPBU dilakukan secara bertahap sesuai dengan kesiapan infrastruktur dan keamanan distribusi di lapangan.

"Pada 16 dan 18 Desember, kami telah merealisasikan penyaluran BBM ke SPBU 13.245.409 dan SPBU 14.245.464 di Kabupaten Bener Meriah. Pada hari ini, kami juga telah menyalurkan BBM ke SPBU 14.245.438 dan SPBU 14.245.499 di Kabupaten Aceh Tengah," tambahnya.

Masuknya pasokan ke SPBU menjadi sinyal positif bagi masyarakat setempat. Dengan ketersediaan BBM di SPBU, aktivitas warga perlahan dapat kembali berjalan, sekaligus mengurangi ketergantungan pada distribusi darurat yang sifatnya sementara.

Ribuan Liter BBM Dialokasikan untuk Penanganan Bencana

Hingga saat ini, total 29.500 liter BBM telah disalurkan ke wilayah Bener Meriah dan Aceh Tengah. Jumlah tersebut terdiri atas 11.500 liter Biosolar dan 18.000 liter Pertalite yang disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan.

Dari total tersebut, sebagian besar dialokasikan untuk mendukung penanganan bencana. Sebanyak 16.000 liter BBM disalurkan melalui BNPB dan TNI untuk menunjang operasional darurat, termasuk penggunaan alat berat dan kendaraan operasional.

Selain itu, penyaluran perdana ke SPBU juga telah direalisasikan, dengan rincian 10.000 liter Pertalite dan 3.500 liter Solar. Langkah ini menjadi bagian dari transisi dari distribusi darurat menuju pemulihan distribusi normal.

Komitmen Nasional Jaga Ketahanan Energi

Sementara itu, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun, menegaskan bahwa distribusi BBM melalui jalur udara merupakan bagian dari komitmen nasional Pertamina dalam menjaga ketahanan energi di seluruh wilayah Indonesia.

"Pertamina Patra Niaga secara nasional mengerahkan seluruh sumber daya yang tersedia untuk memastikan pasokan BBM tetap terjaga, termasuk melalui jalur darat, laut, dan udara. Distribusi menggunakan Air Tractor di Aceh merupakan wujud nyata komitmen kami agar layanan energi tetap hadir di tengah keterbatasan akses dan kondisi darurat," ujar Roberth.

Ia menambahkan bahwa Pertamina Patra Niaga akan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan daerah, TNI, Polri, serta para pemangku kepentingan lainnya. Koordinasi ini bertujuan memastikan distribusi BBM berjalan aman, lancar, dan tepat sasaran hingga kondisi di wilayah terdampak sepenuhnya pulih.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index