Menag Buka Muktamar Parmusi Dorong Moral Generasi Muda Konsisten

Selasa, 23 Desember 2025 | 09:46:03 WIB
Menag Buka Muktamar Parmusi Dorong Moral Generasi Muda Konsisten

JAKARTA - Upaya menjaga moralitas generasi muda kembali menjadi sorotan dalam perhelatan Muktamar V Persaudaraan Muslimin Indonesia atau Parmusi. 

Di tengah tantangan perubahan sosial dan derasnya arus globalisasi, organisasi kemasyarakatan Islam dinilai memiliki peran strategis dalam menanamkan nilai-nilai moral dan spiritual. 

Pesan tersebut mengemuka saat Menteri Agama Nasaruddin Umar membuka secara resmi Muktamar V Parmusi yang digelar di Masjid Az-Zikra, Sentul, Bogor.

Kehadiran Menteri Agama dalam forum tertinggi Parmusi itu dinilai menjadi suntikan semangat bagi para kader dan pengurus organisasi. 

Acara pembukaan muktamar tidak hanya menjadi ajang konsolidasi internal, tetapi juga momentum untuk menegaskan kembali komitmen Parmusi dalam menjaga nilai-nilai Islam dan membina generasi muda di tengah dinamika zaman.

Dukungan Pemerintah untuk Dakwah Parmusi

Menteri Agama Nasaruddin Umar hadir langsung membuka Muktamar V Parmusi yang berlangsung pada Senin, 22 Desember 2025. Dalam sambutannya, Nasaruddin menyampaikan pesan yang menegaskan dukungan Kementerian Agama terhadap kiprah Parmusi sebagai organisasi masyarakat Islam.

"Tenang saja Dinda Husnan (Ketua Umum PP Parmusi Husnan Bey), selama saya Menag, Parmusi memiliki sahabat di Kemenag," ungkap Nasaruddin.

Pernyataan tersebut disambut hangat oleh peserta muktamar. Dukungan ini dinilai penting dalam memperkuat sinergi antara pemerintah dan organisasi kemasyarakatan Islam, khususnya dalam upaya pembinaan umat dan penguatan nilai moral di tengah masyarakat.

Nasaruddin juga menilai Parmusi sebagai organisasi yang konsisten dalam menjaga moralitas melalui nilai-nilai Islam. Dengan usia organisasi yang telah mencapai seperempat abad, Parmusi dianggap memiliki pengalaman dan modal sosial yang kuat untuk terus berkontribusi dalam kehidupan berbangsa dan beragama.

Peran Ormas Islam dalam Membina Generasi Muda

Dalam sambutannya, Nasaruddin menekankan pentingnya peran Parmusi dalam menjaga moral generasi muda. Menurutnya, anak-anak muda Indonesia membutuhkan pendampingan moral dan spiritual yang kuat agar mampu menghadapi berbagai tantangan zaman tanpa kehilangan jati diri.

"Saya yakin, Parmusi bisa menjaga moral anak-anak muda kita," ungkap Nasaruddin.

Keyakinan tersebut didasarkan pada konsistensi Parmusi dalam menjalankan dakwah dan pembinaan umat. Melalui berbagai program keagamaan dan sosial, Parmusi dinilai telah berkontribusi dalam menanamkan nilai-nilai Islam yang moderat dan berakhlak.

Kehadiran Menteri Agama di Muktamar V Parmusi juga dinilai memperkuat semangat dakwah organisasi tersebut, terutama dalam menyasar kalangan generasi muda. Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan informasi, tantangan moral semakin kompleks dan membutuhkan peran aktif berbagai pihak, termasuk ormas Islam.

Komitmen Parmusi Bangun Peradaban

Ketua Umum Pimpinan Pusat Parmusi, Husnan Bey Fananie, menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kehadiran Menteri Agama dalam pembukaan muktamar. Ia menilai kehadiran tersebut sebagai bentuk perhatian dan dukungan nyata pemerintah terhadap Parmusi.

Cucu pendiri Pondok Pesantren Gontor itu menegaskan bahwa Parmusi tidak hanya berfokus pada upaya menjaga moralitas, tetapi juga berkomitmen membangun peradaban Islam yang berakar pada nilai-nilai luhur.

"Parmusi teguh dan kuat berdiri menjaga harga diri, nilai-nilai, muruah, dan tentunya membangun peradaban lewat desa madani," ungkap Husnan.

Menurut Husnan, pembangunan peradaban harus dimulai dari tingkat akar rumput. Konsep desa madani yang diusung Parmusi menjadi salah satu pendekatan dalam membumikan nilai-nilai Islam yang inklusif, berkeadaban, dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.

Organisasi Inklusif dengan Semangat Persatuan

Husnan juga menegaskan bahwa Parmusi merupakan organisasi Islam yang bersifat inklusif dan merangkul seluruh elemen umat. Hal ini sejalan dengan jargon Parmusi, yakni Connecting Muslims, yang menekankan pentingnya persatuan dan kolaborasi di tengah keberagaman.

"Parmusi ini memiliki unsur elemen yang banyak, di ormas maupun di parpol, ada yang PPP, ada yang Partai Ummat, ada yang PBB. Ada juga NU dan Muhammadiyah," kata Husnan.

Keberagaman latar belakang tersebut justru dipandang sebagai kekuatan Parmusi dalam membangun dialog dan kerja sama lintas kelompok. Dengan merangkul berbagai unsur, Parmusi berupaya menjadi jembatan pemersatu umat Islam tanpa terjebak pada sekat-sekat organisasi atau politik.

Acara pembukaan Muktamar V Parmusi berlangsung khidmat dan penuh keakraban. Rangkaian kegiatan ditutup dengan ramah tamah dan pelaksanaan salat magrib berjamaah di Masjid Az-Zikra. Momen tersebut menjadi simbol kebersamaan dan persatuan para peserta muktamar.

Melalui muktamar ini, Parmusi diharapkan dapat merumuskan arah gerak organisasi ke depan, sekaligus memperkuat peran strategisnya dalam menjaga moral generasi muda dan membangun peradaban Islam yang rahmatan lil alamin. 

Dukungan pemerintah dan semangat persatuan internal menjadi modal penting bagi Parmusi untuk terus berkontribusi bagi umat dan bangsa.

Terkini

Cara Mengatasi Jari Tangan Kaku dan Nyeri Saat Ditekuk

Selasa, 23 Desember 2025 | 12:53:12 WIB

Rutinitas Pagi yang Berpotensi Menyebabkan Serangan Jantung

Selasa, 23 Desember 2025 | 12:53:11 WIB

Alasan Penting Jangan Minum Kopi Langsung Setelah Bangun

Selasa, 23 Desember 2025 | 12:53:10 WIB

Mengapa Tubuh Tiba-Tiba Menginginkan Makanan Pedas Seketika?

Selasa, 23 Desember 2025 | 12:53:09 WIB

Harga Sembako Jatim Hari Ini Selasa 23 Desember 2025 Turun

Selasa, 23 Desember 2025 | 12:53:07 WIB